Minggu, 23 Desember 2007

HARD MODS

HARD MODS
Dl masa awal terbentuk Mods, ada satu faham yang rada berbeda dengan paham Mods pada umumnya. Faham ini sering disebut Hard Mods, yang nantinya berevolusi menjadi Skinheads generasi awal.
Penganut Hard Mods yang memiliki cirri potongan rambut pendek, lebih keras dan tangguh. Maklum, kebanyakan dari mereka datang dari kelas pekerja.
Potongan rambut pendek ini dipilih karena dua alasan. Yang pertama jelas karena tuntutan pekerjaan. Alasan kedua adalah lebih praktis pas berantem di jalanan.
Kalangan inilah yang mempertahankan elemen dasar dari fashion. Mods. Mereka terus menggunakan jas berkancing tiga, kemeja/polo shirt bermerek Fred Perry dan Ben Shermans, celana Sta-Prest, dan juga jins Levi's. Semua itu dipadukan dengan fashion item yang biasa dipakai oleh kelas pekerja. Kayak sepatu boots Dt. Martens.
Selain itu, kaum Hard Mods ini juga banyak mengambil ide dari styfe-nya Rude Boy. Musik yang mereka dengarkan emang nggak jauh-jauh dari produk Jamaika. Kayak ska, soul, rocksteady dan reggae. Generasi awal Skinheads ini merupakan representasi kaum pekerja dan sama sekali nggak ada hubungannya sama pergerakan politik fasis ala Neo Nazi.

MODS DI AMRIK


MODS DI AMRIK
Gaung Mods Revival juga sampai ke Amerika Utara. Pada awal ’80-an, the Untouchables, sebuah band yang berasal dari California bagian selatan, muncul sebagai eksponen awal.
Scene Mods lantas tumbuh besar di Los Angeles dan Orange Country. Cuma saja, scene yang berkembang di sini mengambil pengaruh dari Two Tone ska revival. Jenis musik yang disukai kaum Hard Mods.
Uniknya, golongan ini sedikit resialis, Jack! Pahamnya rada beda dengan Mods asli. Sepertinya, Mods di Amrik cenderumg mengarah ke Hard Mods yang merupakan cikal bakal Skinheads di bumi Eropa.
Saat ini, scene Mods sudah menyebar secara luas ke seluruh penjuru Amerika Bahkan sampe ke Kanada.

FRED PERRY


FRED PERRY
Kata kunci dari style berpakaian anak mods adalah rapih. Bahkan dalam memakai T-shirt pun, biasanya dimasukkan ke dalam celana.
Selain rapih, anak mods selalu memakai pakaian yang tergolong branded. Beberapa merk pakaian favorit anak mods ini adalah Fred Perry, Ben Shermans, Lonsdale, mere, dan lain sebagainya .

Fashion item yang biasa digunakan oleh anak mods :
1. Polo shirt Fred Perry (dimasukkan)
2. Kemeja ben Shermans
3. Jas
4. Parka (sejenis jas/jaket panjang, untuk menahan angina saat naik skuter)
5. Celana bahan lurus
6. Sepatu pantofel
7. Pernak-pernik lain kayak tas, sweaters dan lain sebagainya, biasanya merupakan produk keluaran merk-merk favorit.

Bank Holiday

Bank Holiday
Bank Holiday adalah hari libur nasional di negara Inggris dan Irlandia. Libur ini juga berlaku untuk para pegawai pemerintahan yang seharusnya siaga setiap saat kayak pemadam kebakaran, polisi pekerja rumah sakit, dan lain sebagainya. Jadinya, para pekerja ini akan mendapatkan bayaran lebih apabila mereka mau hekerja di hari itu.
Kenapa dlbilang Bank Holiday?
Karena di saat itu lah bank-bank tutup, yang secara otomatis membuat perusahaan-perusahaan lainnya juga nggak bisa beroperasi. Di hari inilah para penduduk Inggris biasa menghabiskan waktunya untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman.

Ready Steady Go !


Ready Steady Go !
Salah satu acara musik televise yang turut mempengaruhi kultur Mods ini adalah Ready Steady Go!. Ini adalah salah satu program musik televise pertama di Inggris yang mulai mengudara pada Agustus 1963 dan tutup buku pada Desember 1966.
Barisan band-band karena tampil di acara televise fenomenal ini. Mulai dari The Beatles, The Kinks, The Rolling Stonnes. Donovan, The Animals, the Who, Van Morrison, Marvin Gaye, The Beach Boys, sampai Burt Bacharach. Gokil!
Oh iya, salah satu pembawa acara ini, Cathy McGowan, sering mendapatkan julukan “Queen of the Mods”. Selain doi, cewek-cewek yang juga mendapatkan julukan ini adalah Dusty Springfield dan model cantik, Twiggy.

Kamis, 13 Desember 2007

History Mods










KETIKA MUSIK, FASHION DAN SKUTER BERSATU
SEBUAH SUBKULTUR BARU TERBENTUK

Dari mana asal logo Mods Bullseye ?. Asal tahu aja, itu sebenarnya adalah logo angkatan Royal Air Force (RAF), Angkatan Udara Inggris. Logo itu dan bendera Union Jack sempat booming di tahun ’60-an. Sering digunakan sebagai fashion items yang menggambarkan kebanggaan anak muda Inggris pada negerinya. Belakangan, logo itu digunakan juga sebagai symbol Mods.
Pernah denger istilah Mods? Atau pernah lihat logo bundar kayak target tembak yang berwarna biru-putih-merah, yang kata teman-teman merupakan logo Mods?
Pasti masih banyak yang bingung kan, apa sebenernya Mods itu? Maklum, info yang kita dapat selamai ini, cuma sepotong-sepotong.
Ada yang bilang anak-anak Mods itu yang dengerin musik dari The Who atau The Jam. Sebagian lagi bilang anak Mods itu teman-teman yang naik skuter.
Duh, mana yang bener sih?
Begini ceritanya. Kata "mods" merupakan kependekan dari kata modernism/ modernist. Ini adalah subkultur anak muda yang berkembang di Inggris pada akhir '50-an sampai pertengahan '60-an.
Sebenarnya, di awal kemunculannya, terminologi Mods ini ditujukan kepada para fans dari musik modern jazz. Seiring perkembangan waktu, term ini bergeser lebih luas lagi. Meliputi fashion dan lifestyle yang menyeruak di kalangan itu. Seperti pakaian necis, skuter, pop art dan film-film Perancis yang mulai berkembang di era '60-an.
Beberapa data menyebutkan kalo Mods dan juga musuh bebuyutannya, rockers, merupakan turunan dari subkultur Inggris di awal '50-an, Teddy Boys. Sekadar informasi, Teddy Boys ini merupakan sekumpulan anak muda Inggris yang sangat dipengaruhi oleh gaya rock n' roll Amerika.
Meski pun lahir di Inggris, subkultur ini berhasil menyerang anak muda di seluruh dunia. Baik itu fashion atau pun band-bandnya. Band? Yoi. Soalnya pergerakan subkultur Mods itu dibentuk oleh tiga elemen: musik, fashion dan skuter!

Subkultur Mods dimulai sekitar tahun 1958. Ketika sekelompok anak muda kelas menengah di London terobsesi dengan musik dan tren fashion terbaru. Saat itu mereka tergila-gila dengan setelan jas ngepas ala desainer Italia dan musik modern jazz dan R&B.
Sebenarnya, membuat stelan model Italia nggak terjangkau untuk ukuran kantong kelas pekerja. Biasanya, stelan ini adalah monopoli para konglomerat masa itu.
Tapi, entah bagaimana, stelan Italia tiba-tiba jadi hal yang biasa ditemukan di lingkungan anak-anak kelas pekerja. Belakangan, baru diketahui kalo ada beberapa anak kelas pekerja yang punya channel pada para pedagang garmen di London. Hal ini membuat mereka lebih leluasa untuk membeli bahan, dan membawanya ke tukang jahit terdekat guna menjahit stelan jas sesuai keinginan.
Biasanya, saat mengenakan stelan andalan, kaum Mods sering nongkrong di Carnaby Street, London. Saat itu, di sepanjang jalan berjejer butik-butik fashion, toko-toko musik independen, dan gerai desainer-desainer terkemuka kayak Mary Quant, dan juga barisan tukang jahit andal. Konon, mereka sengaja nongkrong di situ untuk "mengejek" golongan berduit. Pamer kalo mereka juga bisa menggunakan jas yang mahal!
Berbekal gaya yang oke, mereka jadi lebih leluasa keluar-masuk klub malam. Tempat di mana mereka bisa maksimal memamerkan pakaian dan gerakan-gerakan dansa mutakhirnya.
Klub-klub tempal nongkrong favorit kaum Mods adalah The Scene dan The Flamingo di London. Selain itu, ada juga Twisted Wheel Club di Manchester.
Untuk mendukung gaya hidup mereka yang sering hang out di klub' hingga tengah malam, alat transportasi jelas dibutuhkan. Pasalnya, kendaraan umum di Inggris saat itu nggak ada yang beroperasi sampai larut malam.
Maka, dipilihlah skuter sebagai alat transportasi resmi mereka. Biasa bermerk Vespa atau Lambretta. Alasannya sederhana aja: murah, jack !
Ya, dengan kondisi keuangan mereka yang notabene rada cekak, mobil sama sekali bukan pilihan. Hanya skuter yang harganya masih terjangkau. Jadi sama sekali bukan masalah keren-kerenan. Hehehe.
Satu hal yang unik dari skuter kaum Mods adalah; jumlah kaca spion yang terpasang bisa mencapai puluhan. Ini merupakan bentuk perlawanan mereka terhadap peraturan pemerintah Inggris yang mengharuskan kendaraan roda dua untuk memasang setidaknya 1 kaca spion saat itu.
Ketika mengendari skuter kebanggaan, mereka biasa memakai parka. Parka adalah semacam jaket/ jas yang panjangnya sampai ke dengkul. Selain menahan angin, fungsi utama dari jaket ini adalah untuk melindungi pakaian mahal yang mereka kenakan di dalam. Waduh!

Akhirnya, lifestyle ini pun berkembang ke seluruh Inggris. Gaya ini nggak lagi cuma milik anak muda kelas menengah, tapi menyebar ke seluruh strata ekonomi. Begitu juga dengan musik yang mereka dengarkan, nggak lagi sebatas jazz dan R&B melainkan merembet ke musik soul, ska dan bluebeat.
Salah satu band Mods era awal yang beken dan jadi omongan sampai sekarang adalah The Who. Band ini sering dituding sebagai band paling berpengaruh bag/ band-band yang muncul di seluruh dunia, sesudahnya.
Band yang terbentuk di Inggris pada tahun 1964 ini awalnya digawangi oleh Pete Townshend (gitaris), Roger Daltrey (vokalis), John Entwistle (bassis) and Keith Moon (drummer). Formasi ini dianggap sebagai formasi tersolid dari band yang saat ini diperkuat juga oleh Zachary Starkey, anak Ringo Starr, drummer The Beatles itu.

Pete Townshend, merupakan salah satu sosok yang cukup dikagumi oleh anak-anak Mods. Malah bisa dibilang doi adalah salah satu ikon Mods masa itu.
Penyebabnya, nggak lain dan nggak bukan adalah kedekatannya pada gaya hidup Mods, Sela/n itu, aksi panggungnya bareng The Who sukses bikin orang menganga. Gimana nggak, dia dan temen-temennya rajin banget menghancurkan alat musik saban nanggung. Mulai dari membanting gitar, merusak ampli, dan lain sebagainya.
Selain The Who, band yang cukup esensial dikalangan anak mods adalah The Small Faces. Band yang berdiri lahun 1965 ini sebenarnya nggak berumur panjang. Cuma sekitar empat tahun. Tapi, barisan lagunya kayak 'tihycoo Park, Lazy Sunday, dan Alt or Nothing, masih ada di playlist anak-anak Mods, sampai sekarang.
Selain dua nama di atas, masih ada band-band yang bisa dijadiin referensi dari masa itu. Sebut aja Georgie Fame, the Animals, The Yardbirds, The Kinks, dan The Spencer Davis Group, The Action, Zool Money dan The Creation.


Meskipun tongkrongannya rapi, jangan pikir kalo anak-anak Mods ini juga kalem-kalem. Kayak yang udah disebutin di awal, anak-anak mods ini punya musuh bebuyutan. Yaitu geng Rockers. Rockers identik dengan jakel kulit dan sepeda motor. Musik yang mereka dengarkan lebih ke band-band rockabilly dan rock n' roll.
Nggak jelas juga, apa yang menyebabkan kedua pihak ini bermusuhan. Ada yang bilang Rockers nggak suka sama gaya anak Mods yang sok kaya. Ada lagi pendapat yang mengatakan kalo ideologi keduanya bertabrakan dan nggak bisa didamaikan. Apa pun alasannya, yang pasti tiada pertemuan tanpa perkelahian buat kedua geng ini.
Yang nggak bisa dilupakan adalah perkelahian besar antara anak Mods dan Rocker di tahun 1964. Kejadiannya bertepatan dengan Bank Holiday yang merupakan di hari libur nasional Inggris. Hari itu, perkelahian kedua geng ini terjadi di beberapa titik. Mulai dari Pantai Brighton, Margate, Hasting dan Clacton.
Konflik ini nggak berhenti di hari itu. Malah, berkepanjangan ke hari-hari berikutnya. Kondisi ini sempat membuat panik masyarakat Inggris.
Penyebab kedua kubu ini semakin saling membenci adalah media Inggris. Mereka selalu saja mengangkat isu rivalitas kedua kubu ini sebagai headline. Lengkap dengan foto perkelahiannya. Bahkan, ceritanya nggak jarang dibesar-besarkan.
Gara-gara terpancing media inilah, kedua geng semakin seru saja berkelahi. Pokoknya, mereka penasaran dan berusaha terlihat sebagai pemenang. Nggak peduli, semahal apa pun bayarannya.
Untungnya, budaya tawuran ini menghilang di pertengahan '60-an. Penyebabnya adalah mewabahnya musik psychedelic rock dan budaya hippie. Yang membawa semangat perdamaian dan persaudaraan serta kembali ke alam. Pola pikir yang sebenarnya bertolak belakang dengan gaya Mods.
Saat itu, gaya hidup Mods mulai ditinggalkan. Bahkan band-band kayak The Who dan Small Faces merubah gaya bermusik mereka dan nggak lagi merepresentasikan mereka sebagai Mods. Gaya bohemian dan hippie ternyata punya magnet yang amat kuat. Rayuannya sukses membuat dedengkot Mods tergila-gila. Dan, Mods pun mati suri.
Entah apa yang ada di pikiran para personil The Who, saat mereka tiba-tiba merilis sebuah film pada 14 September 1979.
Film yang dikasih judul sama kayak judul album The Who pada tahun 1973, Quadrophenia, ini ceritanya pengen ngegambarin subkultur Mods lewat kacamata seorang penganutnya yang bernama Jimmy. Di situ digambarin segala kebiasaan kaum Mods. Naik skuter dan pake baju rapi ke mana-mana, klabing di klab mewah padaha) duit cekak, plus berantem sama Rockers.
Film ini sempat di kritik habis-habisan oleh pengamat film saat itu. Dianggap udah nggak relevan lagi sama nilai-nilai di masyarakat.
Namun kenyataan berkata lain. Tanpa diduga-duga, film ini justru membangkitkan kembali gairah anak muda Inggris dan menaikkan kembali pamor Mods yang sebenarnya sudah turun banget saat itu.
Pendek kata, sefelah film ini, hadirlah Mods gelombang kedua atau biasa disebut era Mods revivalist Meskipun sebenarnya film ini hanyalah pemantik akhir dari bangkitnya Mods Revival ini.
Bau-bau kehadiran kembali Mods ini sebenernya udah dimulai saat Great British Music Festival yang digelar di Wembley pada tahun 1978. Persisnya saat The Jam manggung.
Ya, The Jam adalah salah satu band yang memimpin era revivalist Band yang digawangi olen Paul Weller, Bruce Foxton dan Rick Buckler ini terbentuk pada tahun 1972. Setelah merilis enam album studio dan tiga album live, The Jam bubar jalan pada 1982.
Selain The Jam, ada beberapa band yang dianggap besar pengaruhnya pada kelahiran kembali Mods di akhir 70-an. Mereka adalah Secret Affair, Purple Hearts, The Chords, dan Back to Zero.
Generasi Britpop yang naik pada era '90-an juga sedikit banyak mendapatkan pengaruh dari era Mods Revival ini. Band-band kayak Ride, Oasis, Blur dan Ocean Colour Scene adalah beberapa di antara banyak band yang mengaku terpengaruh gerakan ini.
Sayangnya kepopuleran Mods Revival ini nggak berlangsung lama, meskipun pengaruh yang ditimbulkannya retap bertahan berdekade-dekade.
Sekarang, subkultur Mods telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Dan hingga saat ini subkultur ini tetap bertahan sebagai bagian dari kultur underground. (Erick)








Selasa, 04 Desember 2007

VESPA KU


WOy semUa
Ini VespA PerTamA GW...
IDenTitasnya
Tahun : 1962

Nomesin : 112086

Norangka: 115681

HeHeHe...




lumayan bapuk ya



Tapi gW juGA ga Diam ajA Liat veSpa Bapuk giniGW akan Modif abis abisantapi janGan DiaBisiN juGa sih.....


Berikut ini tahap-tahap gw membangun vespa




nah Yang InI TahaP Awalnya, Smua gw pretelin dan gw amplas ampe alus

hehehe...











tahaP BERikUt nyA smuA Body VespANyA yANG gASESUAI DiketoK daN dilas,
trus didempulin pelan-pelan

sampe BodyNYa MUlus kaYa cewe iTali














nah ini tahap pengecetan dasar atau disebut poxy



















seperti inilah tahap dasar pempoxyan


















setelah dipoxy

vespa ini dicat

cat pertama adalah cat dasar

gw milih dua warna biar lebih klasik

hehehehe









semuany telah selesai dicat dasar

berikutnya cat yang sesungguhnya

seperti ini lah

hasilnya









Tahap akhir dari pengecatan adalah

tahap pernis

pernis ini berguna agar cat terlihat basah

mengkilap

baguskan.....







setelah dicat

semuanya dipasang kembali

ini hasil akhirnya










GA BAPUK LAGIKAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!